Sunday 22 October 2017

4 teknik gulat

     Gulat profesional atau gulat pro merupakan olahraga yang diketahui sebagai bentuk hiburan dan pada umumnya ada promotor yang akan mengadakan siaran langsung untuk menayangkan gulat profesional ini. Namun pada gulat profesional ini, ada beragam peralatan yang bentuknya berbeda-beda dan bisa digunakan saat bertempur.
     Pada gulat komersial ini, sudah ada pengaturan pada konten pertandingan berikut juga tindakan agresif diikuti dengan reaksi para pegulat tersebut supaya keduanya aman dan terlindung. Sebelumnya tak banyak yang tahu akan fakta ini, namun kini gulat profesional sudah sangat terbuka kebenarannya. Dan pada jenis gulat pro ini, selalu ada komunikasi antara pegulat individu dan penggemar disertai juga dengan promosi via media luar.
     Sifat fiksi pun telah diakui lewat media tersebut yang biasanya dilakukan dalam bentuk wawancara. Dan untuk pertandingan yang sudah melalui proses pengaturan dan perencanaan lebih dulu bisa disebut dengan kayfabe. Konten dalam gulat pro ini biasanya memang agresif namun selalu harus ada komunikasi antara pegulat yang berpartisipasi dalam pertandungan tersebut. Namun kali ini, kita akan melihat apa saja teknik gulat yang dipergunakan dalam pertandingan biasa.

1. Clinch Fighting

     Pada gulat, ada 4 teknik yang paling dikenal, dan salah satunya adalah clinch fighting. Pada teknik umum satu ini memang tergolong sulit dan istilah bagi cara ini adalah bertempur dengan memiting. Pertarungan pada olahraga gulat ini memang berfokus pada cara memiting. Diyakini bahwa dengan teknik memiting, lawan akan dibuat mati kutu dan tak berkutik. Ini karena pada dasarnya memiting adalah cara untuk mematikan gerakan efektif lawan ketika hendak melakukan serangan terhadap kita. Ini akan lebih menguntungkan juga bila kita memili berat dan tinggi yang lebih dari lawan.

     Jadi intinya, lawan tak akan mampu menggunakan tendangan, tinjuan, dan senjata. Bahkan memiting ini biasa juga digunakan sebagai peralihan dari model stand-up fighting ke ground fighting. Clinch fighting ini otomatis membuat lawan terkunci dan tak mudah untuk melakukan perlawanan karena tubuh lawan sudah tak mampu bergerak dengan leluasa seperti semula.

2. Leverage

      Istilah leverage sendiri adalah mengambil keuntungan, jadi hal ini mengartikan bahwa pegulat yang lebih tinggi dari lawannya akan lebih mudah memenangkan pertarungan. Ketika seorang pegulat mendapatkan lawan lebih pendek, baginya akan mudah memudarkan keseimbangannya dan pegulat yang lebih tinggi tersebut bakal menjadi pengendali di pertandingan.
     Rata-rata pegulat dengan tubuh lebih tinggi memiliki kekurangan pada kekuatan menembak lawannya sehingga untuk melawan diperlukan penggunaan jangkauan panjang untuk kemudian bisa meraih pergelangan kaki lawan. Dengan gerakan inilah biasanya para pegulat bertubuh tinggi berhasil mengeksekusi dengan baik dan mengambil keuntungan dengan sempurna.
     Pada teknik meraih pergelangan kaki lawan, maka seorang pegulat akan mampu mengangkat satu kakinya dari matras dan kemudian menyapu/menyandung kaki lain lawan sehingga akhirnya ia mampu dijatuhkan. Dengan cara begini, maka otomatis seorang pegulat bisa mengendalikan pertarungan dengan mengambil keuntungan dan berada tepat di atas tubuh lawannya.
a. Hip Throw 
     Masih termasuk dalam teknik leverage, hip throws merupakan teknik yang juga mengambil keuntungan dari lawan. Dengan cara membanting bagian pinggang lawan, ini adalah gerakan efektif bagi setiap pegulat yang postur tubuhnya tinggi dengan kaki yang panjang. Setelah memastikan posisi tubuh bagian atas lawan, langkah kaki bisa diposisikan antara tubuhnya untuk mengambil kesempatan dan keuntungan.
     Dengan bagian pinggang diposisikan di bawah pinggang lawan sesudah gerakan menyilang, maka sebaiknya langsung mengambil gerakan mengangkat sedikit tubuh lawan. Barulah setelah itu lawan bisa dibanting ke arah belakang pada matras. Ini adalah suatu taktik dan teknik yang cukup bisa mematikan gerakan lawan dan akhirnya memenangkan pertarungan karena lawan tak lagi bisa berkutik.
b. Cradles
     Teknik ini, seorang pegulat dengan tubuh yang lebih tinggi dan lengan yang lebih panjang bisa melakukan headlock atau kunci pada kepala lawan dengan satu lengan.
     Sementara lengan sisi lainnya bisa diposisikan di bawah salah satu atau kedua kaki. Tangan kemudian bisa dikunci rapat dengan menariknya lebih dulu lalu mengarahkan kepala lawan serta lutut di saat yang sama. Kaki panjang para pegulat bertubuh tinggi juga mampu menambah keuntungan dengan memiringan tubuh bagian atas lawan ke matras.
c. Sprawl
     Pegulat berpostur tubuh tinggi memiliki reaksi yang cukup cepat terhadap serangan lawannya yang secara tiba-tiba sehingga mampu mengambil keuntungan. Pada teknik ini, fokusnya adalah dengan menarik kedua kaki kita dan jatuhkan diri ke matras lalu kita bisa menerkam lawan dengan berada di atasnya saat ia mencoba untuk menyerang.
     Dengan ukuran tubuh yang lebih dari lawan, maka kita bisa meraih bagian bawah tubuh lawan dan mengunci lengan lawan. Setelah itu, lanjutkan dengan membalikkannya ke punggungnya dan setelah itu bagian pinggang lawan bisa coba dikunci juga agar dia sama sekali tidak bisa bergerak dan tak dapat melawan kembali.

3. Joint Lock

     Pada gulat, ada pula teknik yang dinamakan dengan joint lock di mana teknik satu ini berfokus pada keterlibatan manipulasi sendi lawan. Pada teknik dasar judo pun ada hal seperti ini di mana bisa disebut dengan teknik penguncian bersama dan itu artinya seorang pegulat hanya perlu mengisolasi sendi lawan untuk lawan tak bisa bergerak seperti normalnya.

     Teknik ini akan memberikan rasa sakit pada bagian sendi dan mampu memicu cedera pada lawan kalau penerapannya dilakukan secara mendadak atau paksa. Risiko yang terjadi antara lain adalah kerusakan otot, ligamen dan tendon. Tak hanya itu, lawan pun memiliki potensi mengalami patah tulang karena gerakan ini.
     Pada bela diri Judo, mengombinasikan penguncian berdiri dengan bantingan sangatlah dilarang sebab mampu merusak fisik lawan yang sudah dijatuhkan. Namun pada olahraga bela diri lain seperti Taijutsu, Jujutsu, Hapkido, Choy Li Fut dan Aikido, teknik ini justru diperbolehkan penerapannya. Joint lock ini biasanya meliputi, kuncian pergelangan tangan, kuncian spinal, kuncian kaki, dan kuncian lengan maupun juga manipulasi sendi kecil.

4. Grappling Hold

     Pada teknik gulat, tak ketinggalan juga ada teknik bernama grappling hold atau pegangan yang biasanya juga ada pada teknik bela diri Judo. Cara ini adalah cara yang tepat bila hendak mengendalikan gerakan dan posisi lawan. Pada teknik ini, ada beberapa fungsi yang banyak diterapkan.

     Contoh gerakan grappling berfokus pada clinching, submission dan juga pinning. Joint lock pun pada dasarnya juga dapat dimasukkan dalam grappling hold ini karena intinya adalah memegang dan mengunci sekaligus. Pada teknik ini ada berbagai macam hal yang perlu untuk dipahami sekaligus dipelajari oleh pegulat pemula.
     Itulah sedikit informasi tentang 4 teknik gulat yang paling populer dan paling sering dijumpai penerapannya. Di zaman sekarang, gulat tidak lagi seperti dulu karena sudah banyak hasil campuran atau kombinasinya, seperti gulat yang dikombinasikan dengan martial arts. Apapun gaya gulat yang sekarang tengah naik daun, teknik-teknik dasar tersebutlah yang tetap akan menjadi pondasi bagi setiap atletnya.

No comments:

Post a Comment

Cara Membentuk Tubuh Menjadi Kekar, Berotot, dan Kuat

     Ini adalah beberapa bagian tubuh yang akan dibentuk untuk membuat badan kekar dan tubuh atletis impian kita: Membentuk otot leng...